Di Zi Gui 2.1.0
Anda dapat mengunduh dalam 5 detik.
Tentang Di Zi Gui
Fitur: * Dukungan Pinyin; * Pembacaan orang sungguhan; * Komentar dalam bahasa Cina;
Banyak dari Anda mungkin akan bertanya-tanya apa buku ini adalah semua tentang. Apa yang ada dalam buku ini yang membuatnya begitu penting di Cina kuno? Apakah masih bisa relevan hari ini? Jika kita mengajarkan buku ini hari ini, apa yang bisa dilakukannya untuk kita dan pengaruh seperti apa yang akan ada pada masyarakat kita saat ini?
Di Zi Gui, dalam bahasa Inggris, berarti standar untuk menjadi siswa dan anak yang baik. Ini adalah buku Cina kuno yang diturunkan kepada kami dari Orang Suci dan bijak Cina kuno. Sumber untuk garis besar buku ini dipilih dari Analects of Confucius, Buku 1, Bab 6, di mana Konfusius mengatakan: ¨Seorang siswa dan anak yang baik harus terlebih dahulu belajar untuk berbakti kepada orang tuanya, dan hormat dan penuh kasih kepada saudara-saudaranya. Selanjutnya ia harus berhati-hati dengan semua orang, hal-hal dan hal-hal dalam kesehariannya, dan menjadi orang yang dapat dipercaya. Dia harus percaya pada ajaran-ajaran orang-orang kudus kuno dan bijak dan mempraktikkan ajaran-ajaran mereka. Maka dia harus belajar untuk mencintai semua secara merata dan dekat dan belajar dari orang-orang kebajikan dan kasih sayang. Hanya setelah semua tugas di atas telah dicapai, jika dia memiliki waktu dan energi, ia kemudian harus belajar lebih lanjut dan belajar sastra dan seni untuk meningkatkan kualitas kehidupan budaya dan spiritualnya.〃
Karena garis besar buku ini didasarkan pada ajaran-ajaran Konfusius, marilah kita mencari tahu siapa dia. Konfusius adalah seorang sarjana, guru, dan pendidik Tiongkok yang hebat. Ia lahir di Tiongkok sekitar dua puluh lima ratus tahun yang lalu, sekitar waktu yang sama ketika Shakyamuni Buddha lahir di India. Konfusius sangat mempengaruhi budaya Cina, dan pengaruh ini meluas ke seluruh dunia bahkan saat ini. Dia percaya bahwa prinsip moral, kebajikan, dan disiplin harus menjadi pelajaran pertama yang diajarkan kepada seorang anak, dan bahwa seorang anak perlu mempraktikkannya setiap hari. Tidak seperti orang tua zaman modern yang tidak menyetujui hukuman fisik, orang tua Tionghoa kuno benar-benar mendorong dan berterima kasih kepada guru ketika anak-anak mereka dihukum karena berperilaku buruk. Yang paling penting bagi orang tua Cina kuno bahwa anak-anak mereka mempelajari prinsip-prinsip moral dan kebajikan terlebih dahulu, sebelum subjek lain, karena tanpa prinsip moral dan kebajikan sebagai landasan, pembelajaran semua mata pelajaran lainnya akan sia-sia.