Ruqya against Sihr & Evil Eye 3.4
Anda dapat mengunduh dalam 5 detik.
Tentang Ruqya against Sihr & Evil Eye
Untuk Penyembuhan Rohani melawan Mata Jahat, Sihr, Ilmu Hitam, pertahanan terhadap penyihir jahat, Sahirs, jin dan shayateen Dengan ayat-ayat terpilih dari Al Quran sebagaimana diresepkan dalam Sunnah Otentik Rasulullah SAW. Fitur: 1. Pilih ruqya sesuai dengan waktu yang tersedia. [pendek, sedang atau penuh] 2. Baca ayat-ayat Arab bersama dengan transliterasi dan terjemahan 3. Beralih visibilitas terjemahan dan transliterasi 4. Dengarkan bacaan ayat-ayat. 5. Bacaan langsung ke ayat apa pun. 6. Pilih terjemahan [English/Urdu/Roman Urdu] --------- Dan gunakan saran / prasyarat yang disebutkan sebelum memulai perawatan. Tradisi Ruqya ======= Sahih Bukhari Hadis (Jilid 7, Nomor 631) Diriwayatkan 'Aisyah (Semoga Allah berkenan padanya) Selama Rasulullah SAW sakit fatal, ia biasa membaca Mu'auwidhat (Surat An-Nas dan Surat Al-Falaq) dan kemudian meniup nafasnya di atas tubuhnya. Ketika penyakitnya diperparah, saya biasa membaca dua Suras itu dan meniup napas saya di atasnya dan membuatnya menggosok tubuhnya dengan tangannya sendiri untuk berkat-berkatnya." (Ma'mar bertanya kepada Az-Zuhri: Bagaimana Rasulullah SAW digunakan untuk meniup? Az-Zuhri berkata: Dia biasa meniup tangannya dan kemudian melewati wajahnya.) Sahih Bukhari Hadis (Jilid 7, Nomor 632) Diriwayatkan Abu Said Al-Khudri (Semoga Allah berkenan kepadanya) (Dan datanglah sesembah-sesembah) yaitu nabi-nabi mereka (di antara orang-orang Arab badui itu). Ketika mereka berada di negara bagian itu, kepala suku itu digigit ular (atau disengat kalajengking). (Mereka berkata) sebagian dari mereka berkata kepada sebagian yang lainnya, ("Apakah kalian punya obat yang dapat kalian obati?" (Dan berkatalah sahabat-sahabat Nabi) yang mukmin ("Sesungguhnya kalianlah yang menolak kami) maksudnya kami tidak akan menginderkan hal tersebut (maka kami sekali-kali tidak akan memperlakukan kami) kami tidak akan dapat memberikan bantuan (baik kepada kami maupun kepada kalian. Jadi mereka setuju untuk membayar mereka sekawanan domba. Salah satunya (para sahabat) mulai membacakan Surat-al-Fatiha dan mengumpulkan air liurnya dan meludahinya (di gigitan ular). (Dan datanglah) pada hari itu (ketika orang-orang yang sabar) di dalam menghadapi kesesakan (dan umat-umat) yang beriman (kepada mereka, tetapi mereka berkata, "Kami sekali-kali tidak akan menerimanya kecuali jika kami meminta kepada Nabi saw. Ketika mereka bertanya kepadanya, dia tersenyum dan berkata, "Bagaimana kamu tahu bahwa Surat-al-Fatiha adalah Seorang Ruqya? Ambillah dan berikanlah kepadaku sebagian dari hasil kerjaku. Sahih Bukhari Hadis (Jilid 7, Nomor 633) Diriwayatkan Ibnu Abbas (Semoga Allah berkenan kepadanya) Beberapa sahabat Nabi (doa dan kedamaian berada di atasnya) yang dilewati oleh beberapa orang yang tinggal di tempat di mana ada air, dan salah satu dari orang-orang itu telah disengat kalajengking. Seorang pria dari mereka yang tinggal di dekat air, datang dan berkata kepada para sahabat Rasulullah SAW, "Apakah ada orang di antara kalian yang dapat melakukan Ruqya seperti di dekat air ada orang yang telah tersengat kalajengking." Kemudian datanglah kepada Musa salah seorang dari kedua wanita itu berjalan ke tempatnya, ia berkata: "Aduh, benarlah Allah mesanya untuk (membantu) sesuatu ketebalan Allah, yaitu bahwasanya sekali-kali tidak ada baginya tuhan selain Diri-Nya. (Telah disembuhkan) dapat diserpong (orang yang sabar) di dalam menghadapi apa yang diserpahakan oleh Allah, sehingga ia menjadi orang-orang yang beriman dan bertawak(1). Ketika mereka tiba di Madinah, mereka berkata: "Hai Rasul, sesungguhnya kami adalah utusan Allah" dan utusan-utusan-Nya. (Sesungguhnya orang-orang yang mengambil upah-upah dari Allah) yang telah mereka ambil sebagai misalnya dengan mengatakan, "Kami tidak mengibukkan kalian. Rasulullah berkata, "Kamu lebih berhak menerima sebagian dari apa yang kalian minta. Sahih Bukhari Hadis (Jilid 7, Nomor 634) Diriwayatkan 'Aisyah (Semoga Allah berkenan padanya) Rasulullah memerintahkan saya atau orang lain untuk melakukan Ruqya (jika ada bahaya) dari mata jahat. Sahih Bukhari Hadis (Jilid 7, Nomor 635) Diriwayatkan Um Salama (Semoga Allah berkenan dengannya)