Indonesian Raya - Anthem 1.7
Anda dapat mengunduh dalam 5 detik.
Tentang Indonesian Raya - Anthem
Tentang Aplikasi Aplikasi android "Indonesian National Anthem" atau "Indonesian Raya" memungkinkan Anda memainkan lagu kebangsaan patriotik "Indonesia Tanah Airku" Indonesia (ibukota Jakarta) di ponsel dan tablet berbasis android Anda. Aplikasi ini berisi lirik, catatan musik, sejarah, dan bentuk terjemahan bahasa Inggris dari liriknya. Ini dikembangkan oleh para profesional di Sanjaal Corps di iCodeJava Labs.
Halaman Dukungan Aplikasi: http://www.icodejava.com/android-app/116/indonesian-national-anthem-smartphone-application/
Attribution: Diagram catatan musik dan informasi di bawah ini adalah milik Wikipedia.
Penafian lainnya:
Bendera Indonesia dan musik lagu kebangsaan digunakan di bawah kebijakan "penggunaan wajar" dan Korps Sanjaal tidak memiliki hak atas bendera, atau untuk lirik, audio dan notasi musik.
Tentang Lagu Kebangsaan Indonesia: Indonesia Raya adalah lagu kebangsaan Republik Indonesia. Lagu ini diperkenalkan oleh komposernya, Wage Rudolf Supratman, pada 28 Oktober 1928 saat Kongres Pemuda Indonesia Kedua di Batavia. Lagu ini menandai lahirnya gerakan nasionalis seluruh nusantara di Indonesia yang mendukung gagasan satu single "Indonesia" sebagai penerus Hindia Belanda, ketimbang terpecah menjadi beberapa koloni.
Stanza pertama Indonesia Raya terpilih sebagai lagu kebangsaan ketika Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945.
Indonesia Raya dimainkan dalam upacara pengibaran bendera. Bendera dinaikkan dalam gerakan khusyuk dan berwaktu sehingga mencapai puncak tiang bendera saat lagu kebangsaan berakhir. Upacara pengibaran bendera utama diadakan setiap tahun pada 17 Agustus untuk memperingati hari Kemerdekaan. Upacara ini dipimpin oleh Presiden Indonesia.
Pada tahun 1928, para pemuda dari seluruh Indonesia mengadakan Kongres Pemuda Indonesia pertama, sebuah pertemuan resmi untuk mendorong kemerdekaan bangsa. Setelah mendengar tentang upaya itu, reporter muda Wage Rudolf Supratman menghubungi penyelenggara Kongres dengan maksud melaporkan cerita itu, tetapi mereka meminta agar dia tidak mempublikasikan cerita itu karena takut pada otoritas kolonial Belanda. Pihak penyelenggara ingin menghindari kecurigaan agar Belanda tidak melarang acara tersebut. Supratman menjanjikan mereka ini, dan penyelenggara mengizinkannya akses gratis ke acara tersebut. Supratman, yang juga seorang musisi dan juga seorang guru, terinspirasi oleh pertemuan-pertemuan itu dan bermaksud menulis lagu untuk konferensi tersebut. Setelah mendapat dorongan dari pimpinan konferensi Sugondo Djojopuspito, Supratman bermain di biola lagu Indonesia dengan harapan suatu saat akan menjadi lagu kebangsaan. Dia menyimpan naskah untuk dirinya sendiri karena dia merasa bahwa itu bukan waktu yang tepat untuk mengumumkannya.
Supratman pertama kali menampilkan Indonesia di atas biola pada 28 Oktober 1928 selama Kongres Pemuda Indonesia Kedua.