Arabic Calligraphies 1.0

Lisensi: Gratis ‎Ukuran file: 8.81 MB
‎Peringkat Pengguna: 0.0/5 - ‎0 ‎Suara

Tentang Arabic Calligraphies

Perkembangan kaligrafi Islam sangat terikat dengan Al-Qur'an; pasal-pasal, dan kutipan dari Al-Qur'an adalah teks umum dan hampir universal di mana kaligrafi Islam didasarkan. Hubungan keagamaan yang mendalam dengan Al-Qur'an, serta kecurigaan seni kiasan sebagai berhala telah menyebabkan kaligrafi menjadi salah satu bentuk besar ekspresi artistik dalam budaya Islam.

Karena kaligrafi Islam sangat dihormati, sebagian besar karya mengikuti contoh yang ditetapkan oleh kaligrafer mapan, dengan pengecualian karya sekuler atau kontemporer. Pada zaman kuno, seorang murid akan menyalin karya master berulang kali sampai tulisan tangan mereka serupa. Gaya yang paling umum dibagi menjadi sudut dan kursif, masing-masing dibagi menjadi beberapa sub-gaya.

Instrumen tradisional kaligrafer Islam adalah qalam, pena yang biasanya terbuat dari abis kering atau bambu; tinta sering berwarna, dan dipilih sedemikian rupa sehingga intensitasnya dapat sangat bervariasi, sehingga goresan komposisi yang lebih besar bisa sangat dinamis dalam efeknya. Beberapa gaya sering ditulis menggunakan pena ujung logam. Lima gaya kursif kaligrafi arab utama:

1. Naskh (نسخ nasḫ) 2. Nasta'liq (نستعلیق nastaʿlīq) 3. Diwani (ديواني dīwānī) 4. Thuluth (ثلث ṯuluṯ) 5. Ruq'ah (رقعة ruqʿah)

Kaligrafi Islam diterapkan pada berbagai media dekoratif selain kertas, seperti ubin, kapal, karpet, dan prasasti. Sebelum munculnya kertas, papirus dan perkamen digunakan untuk menulis. Munculnya kertas merevolusi kaligrafi. Sementara biara-biara di Eropa bergelimang beberapa lusin volume, perpustakaan di dunia Muslim secara teratur berisi ratusan bahkan ribuan buku.

Koin adalah dukungan lain untuk kaligrafi. Dimulai pada tahun 692, khilafah Islamiyah mereformasi koin Timur Dekat dengan mengganti penggambaran visual dengan kata-kata. Ini terutama berlaku untuk dinar, atau koin emas bernilai tinggi. Umumnya koin-koin itu ditulis dengan kutipan dari Al-Qur'an.

Pada abad kesepuluh, orang Persia, yang telah masuk Islam, mulai menenun prasasti ke sutra bermotif rumit. Begitu berharga adalah tekstil bertuliskan kaligrafi bahwa Tentara Salib membawa mereka ke Eropa sebagai harta berharga. Contoh yang menonjol adalah Suaire de Saint-Josse, digunakan untuk membungkus tulang St. Josse di Biara St. Josse-sur-Mer dekat Caen di barat laut Prancis